Tanabata 七夕

Sasa










Tanabata atau Festival Bintang, merupakan salah satu tradisi kebudayaan jepang yang diselenggarakan setiap tangga 7 Juli. Pada perayaan Tanabata, orang jepang memiliki tradisi khusus yaitu baik anak-anak maupun orang dewasa menulis keinginan mereka pada secarik kertas berwarna-warni dan menggantungkannya di batang pohon bambu yang memiliki ranting banyak, bersama dengan ornamen kertas lainnya. bambu ditempatkan di halaman belakang atau pintu masuk rumah mereka.Mereka kemudian berdoa agar keinginan mereka akan terwujud. Batang pohon bambu tersebut diberi nama "Sasa".

Festival tanabata ini berasal dari salah satu cerita legenda tua china. Dikisahkan, pada suatu masa hidup seorang Dewa Bintang dengan seorang putri cantik yang bernama 'Orihime' (Putri Rajut) yang dikenal sebagai bintang Vega.
Setiap hari 'Orihime' (Putri Rajut) berkerja merajut pakaian yang disebut 'Tanahata'  untuk dipakai kepada sang Dewa. Hal ini membuat sang Dewa bintang merasa cemas karena melihat putrinya yang selalu bekerja keras merajut pakaian tiada henti. Untuk menghibur hati sang putri 'Orihime', dewa memutuskan untuk mencarikannya teman. Akhirnya dewa memperkenalkan Orihime dengan seorang pemuda bernama Kengyuu (Penggembala Sapi) yang dikenal sebagai Bintang Altair.Kengyu adalah seorang pemuda yang setiap hari bekerja sebagai penggembala sapi. Ia terkenal rajin dan ulet.

Setelah Orihime berkenalan dengan Kengyuu, keduanya merasa jatuh hati. Setiap hari mereka berusaha bertemu sehingga melupakan masing-masing pekerjaannya. Orihime melupakan pekerjaannya merajut baju, sehingga sang dewa tidak memiliki baju 'Tanahata' untuk dipakainya. Sedangkan Kengyuu melupakan sapi-sapinya sehingga sapi-sapi tersebut banyak yang sakit.

Melihat hal ini dewa bintang sangat marah. Akhirnya dewa memutuskan untuk menjauhkan Orihime dari Kengyuu. Sang Dewa membawa Orihime (Putri Rajut) ke sebuah tempat yang dihalangi oleh sungai besar bernama Ama no Kawa (Sungai Surga - The Milky Way) agar tidak bisa bertemu dengan Kengyuu. Dipisahkan dari sang kekasih membuat Orihime bersedih dan menangis setiap hari.

Sang Dewa yang merasa kasihan, akhirnya mengizinkan Orihime untuk bertemu dengan Kengyuu satu tahun sekali pada tanggal 7 Juli yang dipercaya sebagai tanggal keberuntungan. Tetapi jika hujan turun pada tanggal tersebut air sungai Ama No Kawa akan meluap, sehingga sepasang kekasih tersebut tidak bisa bertemu. Agar hujan tidak turun pada tanggal yang telah dijanjikan, tanggal 6 Juli mereka berdoa kepada dewa bintang dengan menuliskan sajak berupa harapan diatas secarik kertas warna warni yang disebut 'Tanzaku' kemudian menggantungkannya di batang pohon bambu.

Berdasarkan cerita ini, membuat orang jepang selalu merayakan tradisi Tanabata (Festival bintang) setiap tgl 7 Juli. Perayaan ini mulai dikenal di Jepang sejak zaman Edo (1603-1867). Tanabata dirayakan secara besar-besaran di berbagai kota, seperti: Sendai, Hiratsuka, Anjo, dan Sagamihara.

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Tanabata 七夕"

Post a Comment