人の呼び方 -cara memanggil orang- kebudayaan jepang
Panggilan diantara keluarga:
orang tua memanggil anak-anak ”おにいちゃん”-onii chan- (abang) atau ”おねえちゃん”-oneechan- (kakak perempuan). Jadi panggilan dengan melihat cara memanggil adik laki-laki dan adik perempuannya. Ketika orang tua ngobrol di depan anak-anak, suami memanggil isrti dengan "おかあさん” -okaasan- atau "ママ” -mama- (ibu), dan istri memanggil ”おとうさん” otousan- atau "パパ" -papa- (ayah). Tetapi saat ini kebiasaan ini semakin berkurang. Akhir-akhir ini banyak suami - istri memanggil dengan menggunakan nama.
Didunia kerja, masing-masing orang dipanggil berdasarkan jabatan/kedudukannya. Misalnya kita memanggil kepalabagian hana dengan "部長” - bucho- (kepala bagian) saja sudah cukup. Di toko, pelayan memanggil langgganan dengan "おきゃくさま” -okyakusama- saja sudah cukup. Di sekolah atau dikampus memanggil bapak ibu guru cukup dengan "先生” -sensei-
orang tua memanggil anak-anak ”おにいちゃん”-onii chan- (abang) atau ”おねえちゃん”-oneechan- (kakak perempuan). Jadi panggilan dengan melihat cara memanggil adik laki-laki dan adik perempuannya. Ketika orang tua ngobrol di depan anak-anak, suami memanggil isrti dengan "おかあさん” -okaasan- atau "ママ” -mama- (ibu), dan istri memanggil ”おとうさん” otousan- atau "パパ" -papa- (ayah). Tetapi saat ini kebiasaan ini semakin berkurang. Akhir-akhir ini banyak suami - istri memanggil dengan menggunakan nama.
Didunia kerja, masing-masing orang dipanggil berdasarkan jabatan/kedudukannya. Misalnya kita memanggil kepalabagian hana dengan "部長” - bucho- (kepala bagian) saja sudah cukup. Di toko, pelayan memanggil langgganan dengan "おきゃくさま” -okyakusama- saja sudah cukup. Di sekolah atau dikampus memanggil bapak ibu guru cukup dengan "先生” -sensei-
0 Response to "人の呼び方 -cara memanggil orang- kebudayaan jepang"
Post a Comment